Surabaya - KIM Kertajaya -- Alumni UPN Veteran Jawa Timur berwirausaha dengan menggunakan limbah kertas sejak bulan juli untuk merealisasikan ide PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang belum terlaksana beberapa tahun yang lalu.
Foto : Mbak Iim sedang mengatur dan mengelompokkan kertas
Imroatul Hidayah namanya atau bisa disapa Mbak Iim mengatakan usaha tersebut berawal dari ide PKM temannya dan dia hanya membantu promosi atau marketing lewat media sosial Instagram dengan nama @rosokin.aja, sehingga banyak mahasiswa yang tertarik untuk menjual kertas bekasnya.
Untuk sistemnya menggunakan antar jemput pelanggan agar memudahkan pelanggan menjual kertas bekasnya dan harganya sudah ditentukan. "Harga untuk kertas HVS itu Rp.1200 s/d Rp.1500 tiap Kg, untuk kardus itu Rp.800 s/d Rp.900 tiap Kg, untuk duplex atau campuran Rp.300 s/d Rp.400 tiap Kg, untuk majalah Rp.400 s/d Rp.500 tiap Kg dan untuk koran yg paling mahal antara Rp.3000 sampai Rp.3500 tiap Kg." Kata Mbak Iim di kediamannya, Surabaya, Selasa (26/11).
Mbak Iim menyampaikan keuntungan kotornya dalam 1 bulan antara 800rb sampai 1 juta. Dan keuntungan bersihnya tidak kurang dari 500rb. Karena memang memakai sistem jemput pelanggan sehingga terpotong uang bensin dan pengeluaran awal.
Alumni jurusan pertanian ini mengaku kesulitan dalam hal transportasi dan kebutuhan kertas pada pengepul besar. "Kendala sampai saat ini cenderung naik turun harga kertas karena kebutuhan pasar" kata mbak Iim.
Dalam sesi wawancara kami dengan mbak Iim , beliau memberikan motivasi kepada pemuda pemudi di Indonesia. "Usaha itu ga melulu modal, kita perlu menyisihkan sedikit uang saja 5rb atau 10rb, dan usaha apapun kita ga boleh gengsi kayak saya usaha kertas bekas pasti dipandang sebelah mata dan saya tidak gengsi." ucap dia. (KIM Kertajaya / Naufal Alif)