KIM KERTAJAYA, Surabaya – Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi (LPBI) Universitas Airlangga hari ini (22/5) menggelar Seleksi Rekruitmen Tenant LPBI 2019. Seleksi hari ini diikuti oleh 14 calon startup tenant yang masing-masing mempresentasikan produknya hari ini.
Kegiatan seleksi ini berlangsung selama dua hari, tanggal 21 dan 22 Mei 2019 ini bertujuan untuk menjaring startup-startup baru khususnya di lingkungan Universitas Airlangga. Harapan kedepan yaitu kegiatan ini mampu menghasilkan inovasi berbasis teknologi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan menjadi penggerak ekonomi di era millenial saat ini.
Salah satu Tenant Startup Teknologi Informasi yang mendaftar seleksi LPBI UNAIR ini adalah OCTAPOS, yaitu sebuah sistem aplikasi Point of Sales 3.0 (POS) berbasis website dan mobile apps tentang sistem manajemen kasir.
“Keuntungan merchant yang menggunakan OCTAPOS ini terdapat sistem Inventory Management, Report Balance, Promotion, Gift Card, dan lain-lain. Untuk pelanggan juga bisa memesan makanan/minumam secara online melalui smartphone tanpa antri atau menunggu pelayan datang, memberikan saran, kritikan, dan rating layanan serta membayar secara online pesanan” terang CEO OCTAPOS Hutrimas Wimapiguna Sumarjan yang disampaikan dalam presentasinya.
Dalam presentasi tersebut terdapat 2 orang reviewer sebagai penilai seleksi yaitu Dr. Ari Prasetyo, S.E., M.Si. (Dosen Departemen Ekonomi Islam/Wakil Dekan II Fakultas Vokasi Unair) dan Zaenal Abidin, S.Kom (Chairman Gerdhu/CoFounder Andromedia)
Achmad Yusri Authoni, S.T., M.MT. staff LPBI Unair menerangkan bahwa memang hari ini era millenial untuk dapat berkarya dan berkembang serta menciptakan dampak sosial yang positif di lingkungan masyarakat.
“Nantinya OCTAPOS ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan inovasi dan kreativitas untuk melayani UMKM-UMKM khususnya di Kota Surabaya dan Jawa Timur dengan menggandeng pemuda-pemuda sebagai marketernya”, tambah CEO OCTAPOS Hutrimas Wimapiguna Sumarjan yang juga sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Gubeng.